Sebagai orang Indonesia tentu tidak asing dengan filosofi padi karena sudah sangat terkenal. Padi sendiri merupakan jenis tanaman yang menghasilkan beras dan memiliki peran penting dalam hidup masyarakat Indonesia.
Karena padi menghasilkan beras yang nantinya akan dimasak menjadi nasi dan merupakan makanan pokok masyarakat. Berbeda dengan filosofi Kintsugi, kami akan membahas tentang filosofi padi di artikel ini.
5 Makna Filosofi Padi Berkaitan Erat dengan Hidup Manusia yang Jarang Diketahui
Padi sampai menjadi nasi tentu melalui proses yang panjang sehingga mampu memberikan banyak pelajaran hidup.
Simak beberapa filosofi tentang tanaman padi yang akan membuat hidupmu menjadi lebih bersemangat.
1. Semakin Berisi Maka Semakin Merunduk
Filosofi satu ini juga sering disebut sebagai filosofi sawah karena padi tumbuh dan hidup di sawah.
Salah satu filosofi yang terkenal adalah tanaman padi ketika semakin berisi maka akan semakin merunduk.
Padi ketika semua bulir yang terdapat pada bagian ujung tanaman mulai berisi dan penuh maka secara otomatis akan merunduk. Hal ini dikarenakan bagian ujung jauh lebih berat sehingga tidak mungkin berdiri tegak.
Tentu saja filosofi ini dikaitkan dengan seseorang yang semakin tinggi ilmunya maka akan semakin merunduk. Maksud dari menunduk adalah kerendahan hati berkat ilmu yang dimilikinya.
2. Bulir Berukuran Kecil Mampu Mencukupi Kebutuhan
Salah satu ilmu padi artinya bulir dengan ukuran kecil ternyata mampu mencukupi kebutuhan banyak orang. Beras terdiri dari bulir-bulir kecil yang berukuran sangat kecil namun memiliki peran penting dalam mencukupi kebutuhan pangan.
Perlu diketahui dalam 907 gram beras ternyata terdiri dari kurang lebih 10.000 bulir. Jadi dapat dibayangkan berapa juta bulir yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yaitu nasi.
Meskipun ukurannya kecil ternyata kehadirannya sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh semua orang. Bahkan dari bulir kecil tersebut mampu mengenyangkan masyarakat yang berjumlah jutaan manusia di Indonesia.
Jadi jangan merasa dirimu kecil dan menjadi rendah diri jika kehadiranmu mampu memberikan dampak atau pengaruh untuk orang banyak.
3. Memiliki Kekompakan yang Solid
Salah satu filosofi padi dalam pendidikan yaitu tentang kekompakan yang dimiliki tanaman satu ini. Padi akan sangat mudah menguning kemudian berubah menjadi coklat ketika sudah siap masa panen.
Jika sudah berubah warna menjadi coklat maka menjadi tanda kalau padi tersebut sudah siap panen. Ketika ada beberapa yang sudah menguning maka lainnya juga akan berubah warna dalam waktu singkat.
Inilah kekompakan yang dimiliki oleh padi sehingga mereka akan dipanen dalam waktu bersamaan. Hal ini menjadi filosofi hidup untuk menjaga kekompakan dengan sesama untuk memperoleh hasil baik dan maksimal.
4. Pandai Beradaptasi
Selain filosofi padi semakin berisi semakin merunduk ternyata masih ada filosofi lainnya yaitu kemampuan beradaptasi. Tanaman satu ini ternyata memiliki tingkat adaptasi yang tinggi sehingga bisa ditanam di berbagai media.
Menanam padi bisa ditanam di lokasi berair maupun kering dengan metode yang tidak jauh berbeda. Dari fenomena ini, Anda dapat belajar kalau kemampuan adaptasi memiliki peran penting sehingga mampu bertahan di berbagai keadaan.
Dengan adanya proses adaptasi baik dalam bekerja maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Membuat hidupmu akan berjalan baik dan tidak mudah menyerah apapun kondisinya.
5. Tidak Ada Proses Instan
Tanaman padi sampai akhirnya bisa menjadi beras tentu membutuhkan proses yang lama dan panjang. Padi membutuhkan waktu sekitar 130 hari dari awal tanam sampai akhirnya siap dipanen.
Hal ini memberikan tanda kalau untuk mendapatkan sesuatu harus melalui proses panjang dan tidak bisa instan. Begitupun dalam hidup tidak ada yang instan, semua butuh waktu dan dikerjakan sebaik mungkin demi hasil sesuai harapan.
Itulah lima filosofi padi yang sangat bermakna dalam kehidupan manusia dan memberikan pelajaran hidup untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.