Pengalaman Naik KRL Jogja Solo – Tahun lalu aku ada tugas pergi ke Jogja 1 hari terus dilanjut lagi ke Solo. Awalnya aku nggak tahu kalau Jogja punya KRL/Commuter yang sama seperti di Jakarta. Aku pikir aku bakal naik Prameks seperti dulu untuk pergi ke Solo. Tapi pas aku mau beli tiketnya ternyata Prameks sudah ganti rute yaitu melayani tujuan ke Kutoarjo.
Setelah bertanya-tanya dengan petugas stasiun akhirnya aku tahu kalau aku harus naik KRL untuk sampai ke Solo. Dan jadilah ini pengalamanku naik KRL Jogja Solo.
Tarif KRL Jogja-Solo dan Cara Belinya
Naik KRL memang bukan yang pertama kali bagi aku yang biasa naik dari Jakarta-Bogor setidaknya sebulan sekali. Tapi kalau naik KRL-nya di Jogja ini pengalaman pertamaku. KRL Jabotabek dan Jogja tak jauh beda, hanya bedanya di jumlah gerbong, kapasitas penumpang dan tidak adanya gerbong khusus wanita di KRL Jogja Solo. Dan tarifnya juga ternyata beda.
Untungnya KMT atau Kartu Multi Trip yang biasa dipakai buat naik KRL di Jakarta itu selalu tersimpan di dompetku yang ikut kemanapun aku pergi. Jadi aku tak perlu beli lagi karena aku masih punya saldo Rp20.000, dan bisa dipakai untuk pulang pergi Jogja Solo.
Untuk tarif KRL Jogja Solo ini Rp8.000 sekali jalan jauh dekat. Dimana KRL Jogja Solo akan melewati 11 stasiun. Dan mau turun di stasiun mana saja tarifnya sama Rp8.000.
Beruntungnya lagi aku masih ada waktu 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta berikutnya yang jam 11.55 WIB. Sedangkan waktu itu aku datang di Stasiun Tugu jam 11.10 WIB, terbuang waktu 15 menit buat mondar mandir tanya petugas, gara-gara aku pikir mau naik Prameks yang jam 11.40 WIB.
Oh iya selain pakai KMT, untuk tiketnya bisa juga sih pakai kartu uang elektronik seperti E-Money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BNI, dan Tap Cash BNI. Buat yang pertama kali naik KRL dan belum punya KMT ataupun E-Money bisa beli KMT itu di stasiun dengan harga Rp30.000 sudah termasuk saldo Rp10.000.
Karena aku sudah punya KMT dan masih ada lumayan saldo jadi aku bisa langsung masuk ke ruang tunggu penumpang, tentunya setelah aku scan barcode KMT di mesin check in, sampai lampu mesin nyala hijau, dan pintu otomatis terbuka.
Fasilitas pada KRL Jogja-Solo
Setelah berada di ruang tunggu penumpang aku tinggal tunggu pengumuman kapan boleh menaiki kereta dan jalur berapa untuk keberangkatan. Ternyata pas kereta sudah datang pun penumpang belum dibolehkan menaiki kereta, karena kereta harus dibersihkan dulu.
Tak menunggu lama, terdengar pengumuman kalau penumpang sudah dibolehkan menaiki kereta di jalur 3 keberangkatan. KRL Jogja Solo terdiri dari 8 gerbong, aku pilih naik gerbong tengah yang keempat.
Memasuki gerbong kereta, aku duduk diantara deretan kursi yang memanjang tak bernomor, karena memang KRL kursinya tanpa nomor dengan posisi berhadapan seperti naik angkot.
Terdapat hand grip buat yang tidak kebagian kursi, jadi bisa berdiri sambil berpegangan. Kalau dulu di kereta Prameks itu penumpang yang tidak kebagian kursi bisa duduk dibawah alias lesehan, bahkan boleh sambil makan dan minum juga. Tapi di KRL ini jangan sekali-kali kamu lakukan ya, karena dilarang duduk di bawah apalagi makan minum.
Jadi semua penumpang yang tidak dapat kursi itu berdiri dengan tertib. KRL Jogja Solo juga difasilitasi dengan AC, yang bikin nyaman selama di perjalanan. Kesan pertamaku naik KRL Jogja Solo ini yaitu cepat, nyaman, tertib dan murah lagi.
Setelah 68 menit perjalanan dari Stasiun Tugu Jogja, tibalah di Stasiun Solo Balapan, gegas aku turun menuju pintu keluar stasiun.
Itulah tadi pengalaman naik krl jogja solo yang sangat seru. Buat kamu yang ingin menaiki KRL Jogja Solo jangan ragu yaa.. Semangat!