Pengertian Seni Klasik, Contoh, dan Perbedaannya dengan Seni Modern

Sebagian besar orang sering berbicara tentang seni klasik. Tapi, apa sebenarnya seni klasik itu? Sebagai pecinta seni dan sejarah, ini adalah pertanyaan yang sering muncul di benak mereka. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas mengenai pengertian seni klasik lengkap dengan contoh dan perbedaannya dengan seni modern.

Pengertian Seni Klasik

Dalam kajian sejarah seni rupa, istilah teknis seni klasik mengacu pada seni yang dibuat pada masa periode klasik. Periode klasik sendiri berlangsung beberapa abad, dan gaya klasik masih dijunjung tinggi, yakni dimulai pada periode Archaic pada abad ke-8 SM dan berlanjut hingga periode Romawi pada abad ke-1 SM hingga abad ke-2 Masehi.

Oleh karena itu, seni klasik berbeda dari seni renaisans dan seni neoklasik, meskipun memiliki banyak kesamaan estetika. Perlu juga dicatat bahwa istilah “seni klasik” sering digunakan dalam bahasa umum untuk merujuk pada berbagai gaya seni rupa yang berakar pada cita-cita dan teknik klasik.

Gaya-gaya ini seringkali berfokus pada representasionalisme, bertema tradisional atau religius, atau mendahului gerakan seni kontemporer dan modern. Klasisisme, dalam seni, umumnya mengacu pada karya seni yang dibuat oleh orang Yunani dan Romawi kuno.

Karya seni ini sering menggambarkan dewa, memperingati tokoh terkenal, atau merayakan kemenangan. Sejarawan telah menggunakan karya seni klasik sebagai sumber utama untuk lebih memahami kehidupan masyarakat masa lalu.

Jadi intinya, seni klasik adalah istilah teknis yang mengacu secara kolektif pada seni yang diproduksi selama zaman kuno klasik, dan lebih khusus lagi pada gaya seni Yunani-Romawi dalam tradisi barat. Seni klasik mencakup berbagai gaya dan medium, termasuk patung, mozaik, lukisan dinding, dan keramik.

Secara lebih luas, seni yang dihasilkan pada periode selanjutnya atau bahkan pada masa kontemporer masih dapat dianggap klasik. Asalkan media, bahan, atau teknik gaya yang diterapkan oleh seniman masih relevan dengan yang digunakan pada zaman kuno.

Contoh mudahnya, replika vas Yunani kuno yang dibuat oleh seniman masa kini mungkin masih bisa dikatakan seni klasik. Demikian pula, seorang peneliti arkeologi yang mencoba merekonstruksi metode produksi lukisan dinding Romawi kuno bisa juga tergolong seni klasik.

Contoh Seni Klasik

Setelah memahami tentang pengertian seni klasik, selanjutnya mari bahas terkait contoh seni klasik yang sampai saat ini masih dinikmati. Contohnya bisa berupa patung, lukisan, tulisan, desain arsitektur, audio, atau bentuk lainnya yang dibuat sejak zaman kuno, seperti:

  • Pasadena City Hall yang mengambil inspirasi nyata dari arsitektur klasik dan elemen dari gaya barok, gotik, dan Beaux-Arts.
  • Patung Venus de Milo yang berasal dari periode Helenistik Yunani.
  • Patung Augustus dari Prima Porta yang ada di Roma mengusung salah satu konsep dari seni klasik, yaitu ‘bertelanjang kaki’.
  • Lukisan Hades Abducting Persephone yang ditemukan selama proyek penggalian di sebuah makan aristokrat di Macedonia.
  • Karya Michelangelo yang bertajuk The Creation of Adam.
  • Tulisan dan filosofi karya Plato yang berjudul The Republic and The Five Dialogues, Aristoteles yang berjudul Metaphysics and Politics, dan karya Marcus Aurelius yang bertajuk Meditations.
  • Tembikar kuno.
  • Karya logam kuno, dan banyak lagi.

Seni Klasik Vs Seni Modern (Kontemporer)

Perbedaan utama antara seni klasik dan kontemporer adalah:

  • Seni klasik diciptakan dengan mengikuti teknik-teknik yang dipelopori pada zaman klasik dan sering terinspirasi oleh cita-cita klasik, sementara seni kontemporer mencerminkan gagasan, media, dan teknologi dunia saat ini.
  • Seni klasik berasal dari zaman kuno klasik, sedangkan seni kontemporer sebagian besar merupakan produk abad ke-20.
  • Subyek yang digambarkan dalam seni klasik mudah diinterpretasikan, sedangkan seni rupa kontemporer seringkali membutuhkan kontekstualisasi atau pelatihan seni khusus agar dapat dipahami.
  • Perbedaan seni klasik dan kontemporer juga terletak pada cerita-ceritanya. Seni klasik umumnya menceritakan beberapa kisah yang tenang dan estetis, sedangkan seni modern berupa cerita paradoks dan di luar nalar sehingga sering disalahpahami.

Nah, kini Anda sudah memahami apa pengertian, contoh, serta perbedaan antara seni klasik dan modern (kontemporer). Preferensi mana yang lebih Anda suka?

Tinggalkan komentar